COST VOLUME PROFIT ANALYSIS
BAB 20
Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume
Profit Analysis-CVP) berkaitan dengan penentuan volume penjualan dan bauran
produk yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba yang dinginkan. Analisa CVP merupakan
alat yang menyediakan informasi bagi manajemen mengenai hubungan biaya, laba,
bauran produk, dan volume penjualan.
Model CVP dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut:
·
Semua biaya dapat dipisahkan
menjadi bagian variable dan bagian tetap.
·
Total biaya tetap adalah
konstan sepanjang rentang analisis
·
Total biaya variabel berubah secara proporsional
terhadap perubahan dalam volume ( biaya variabel per unit adalah konstan sepanjang range yang
relevan).
Konsep BEP (Break Even Point)
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana laba sama dengan nol (zero
profit). Analisis titik impas digunakan
untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan hanya
untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tersebut.
Jika penjualan jatuh dibawah titik impas, terjadi
kerugian. Manajemen harus menentukan titik impas untuk menghitung margin
pengaman (margin of safety), yang mengindikasikan berapa banyak penjualan dapat
turun dari tingkat yang ditargetkan sebelum perusahaaan mengalami kerugian. CVP
bias didasarkan pada historis dan proyeksi.
Anggaran
fleksible dan kartu biaya standar juga merupakan sumber data yang baik karena
memisahkan biaya tetap dari biaya variable.
CVP didasarkan pada huubungan akuntansi berikut :
Laba = Total Pendapatan –
(Total Biaya Variabel + Total Biaya tetap)
Total Pendapatan = (Total
Biaya Variabel + Total Biaya tetap)- laba
Tujuan CVP adalah untuk menentukan volume penjualan dan
bauran produk yang diperlukan umtuk mencapai arget laba. Volume penjualan dapat
diukur dalam pendapatan penjualan yang diperlukan, persamaan sebelumnya dapat
dipecahkan utk R sebagai berikut :
Jika laba ditetapkan nol, maka titik impas diukur dalam pendapatan penjualan R (BE) dihitung sebagai berikut:
Konsep Contribution Margin
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari
pendapatan dikurangi beban variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia
untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut.
Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan sisanya akan
menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap
perusahaan, maka akan terjadi kerugian untukperiode tersebut. Ketika titik
impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai denganmargin kontribusi per
unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh
kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan
peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi yang per unit.
Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.
Margin kontribusi
per dollar penjualan juga disebut sebagai rasio
margin kontribusi (C/M) adalah bagian dari setiap dollar penjualan yang
tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Menghitung titik
impas diilustrasikan pada contoh berikut ini dari anggaran fleksibel Northstar
company :
Misalnya laba yang ditargetkan sebesar
$400.000, maka memerlukan penjualan sebesar $1.000.000 diatas titik impas.
Berikut perhitungannya :
Karena pendapatan penjualan sama dengan
harga jual per unit dikalikan dengan kuantitas produk yang dijual, dan karena
total biaya tetap sama dengan total biaya variable per unit dikalikan dengan
kuantitas produk yang dijual, persamaaannya sebagai berikut :
Jika laba ditetapkan sama dengan nol, maka
titik impas dalam unit produk Q(BE)
adalah sebagai berikut :
Laba yang ditargetkan sebesar $400.000 memerlukan
penjualan sebesar :
Membuat Bagan
titik impas
Bagan titik
impas konvensional dibuat secara berikut :
1. Garis
horizontal, sumbu x, ditandai dalam interval mewakil penjualan dalam dollar
atau unit , sebagai presentase dari volime tertentu.
2. Garis vertical,
sumbu y. Disisi kiri garis tersebut dalam interval untuk mewakili penjualan dan
biaya dalam dollar.
3. Garis biaya
tetap, digambarkan sejajar dengan sumbu x pada titik $1.600.000 di sumbu y.
4. Garis total
biaya digambarkan dari titik biaya tetap $1.600.000 disumbu y sebelah kiri ke
titik biaya sebesar $4.600.000 disumbu y sebelah kanan.
5. Garis penjualan
Digambar dari titik 0 disisi kiri dimana sumbu x dan y berpotongan ke titik
$5.000.000 disumbu y sebelah kanan.
6. Garis total
biaya memotong garis penjualan pada titik impas, mencerminkan penjualan
$4.000.000 aau 10.000 unit
7. Area segi tiga
disebalah kiri titik impas adalah area rugi, area segitiga disebalah kanan
adalah area laba.
Berikut adalah
bagan tersebut : (Bagan titik impas konvensional)
Berikut adalah bagan tersebut : (Bagan
titik dengan biaya tetap diplot diatas biaya variable)
Sumber : Buku William K. Carter Edisi 14
Bab 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar