CHAPTER 8 | COSTING JOINT PRODUCT AND BY PRODUCT (JCP)
Definisi Produk Sampingan
dan Produk Gabungan
· Produk Sampingan (by product) suatu produk dengan total nilai yg
relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk
lain yang total nilainya lebih besar.
·
Produk utama (main product) Produk dengan nilai total yg lebih besar.
· Produk Gabungan diproduksi bersamaan melalui suatu
proses, di mana produk yg dihasilkan memiliki lebih dari nilai nominal dalam
bentuk yg sesuai dengan hasil pemrosesan itu.
· Titik Pisah Batas (Split-off Point) adalah Titik di mana produk-produk
tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual.
Karakteristik Produk
Sampingan dan Produk Gabungan
Asal mula produk sampingan:
Asal mula produk sampingan:
Ø Pembersihan produk utamaSisa atau sampah,
seperti gas dan tar yang dihasilkan dari produksi arang yang memiliki nilai
sisa atau serbuk gergaji dipenggergajian kayu.
Ø Proses persiapan bahan baku sebelum
digunakan dalam produksi produk utama.Contohnya pemisahan biji kapas dari
kapas, buah apel dari biji apel, dan kulit dari biji coklat.
Klasifikasi Produk Sampingan:
(1)Yang dijual
dalam bentuk asalnya tanpa proses lebih lanjut , dan
(2)yang
membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual.
Biaya Gabungan
Biaya gabungan (joint cost) adalah biaya yg muncul dari produksi secara simultan
atas berbagai produk dalam proses yang sama.Satu jumlah total untuk semua
produk yang tidak dapat dibagi.Total biaya dari beragam produk melibatkan biaya
gabungan maupun biaya produksi produk individual terpisah. Biaya produk
terpisah (separable cost) adalah biaya dengan produk individual dan pada umumnya
todak memerlukan alokasi. Sementara, biaya produksi gabungan memerlukan alokasi
ke produk-produk individual.
Kesulitan dalam
Menghitung Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Biaya gabungan yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Biaya yang diakumulasikan sebelum titik pisah batas harus ditanggung oleh masing-masing produk berdasarkan selisih harga jual dan biaya untuk menyelesaikan dan menjual produk setelah titik pisah batas.
Biaya gabungan yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Biaya yang diakumulasikan sebelum titik pisah batas harus ditanggung oleh masing-masing produk berdasarkan selisih harga jual dan biaya untuk menyelesaikan dan menjual produk setelah titik pisah batas.
Metode untuk Menghitung
Biaya Produk Sampingan
Metode yang dapat diterima untuk menghitung biaya produk sampingan terdiri atas dua kategori.Dalam kategori pertama, biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan. Dalam kategori ini, ada dua matode. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk sampingan dikreditkan ke pendapatan atau ke biaya produk utama. Metode ini dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan kotor dari produk sampingan dan disebut sabagi metode 1.
Metode yang dapat diterima untuk menghitung biaya produk sampingan terdiri atas dua kategori.Dalam kategori pertama, biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan. Dalam kategori ini, ada dua matode. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk sampingan dikreditkan ke pendapatan atau ke biaya produk utama. Metode ini dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan kotor dari produk sampingan dan disebut sabagi metode 1.
Dalam metode 1, pendapatan kotor dari penjualan produk
sampingan ditampilkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu dari kategori
ini:
a. Pendapatan lain-lain.
b. Tambahan pendapatan penjualan
c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama
d.Pengurang biaya produksi produk utama
Dalam metode 2, pendapatan bersih dari
produk sampingan, (pendapatan dari penjualan produk sampingan dikurangi dengan
biaya administratif dan pemasaran untuk memasarkan produk sampingan, kemudian
dikurangi lagi dengan biaya pemrosesan lebih lanjut setelah titik pisah-batas)
ditampilkan di laporan laba rugi sebagai salah satu dari keempat kategori untuk
metode 1sebagaimana disebutkan di atas. Dalam kategori yang kedua untuk
menghitung biaya produk sampingan, sebagaian biayagabungan dialokasikan ke
produk sampingan tersebut. Alokasi biaya gabungan seperti ini dapatdikatakan
hampir sama dengan perlakuan terhadap produk gabungan.
METODE 1 : Pengakuan
Pendapatan kotor
Metode pendapatan kotor (gross
revenue method),biaya persediaan final dari produk utama dihitung terlalu
tinggi (overstated) karena menanggung biaya yang seharusnya dibebankan keproduk
sampingan.
METODE 2 : Pengakuan Pendapatan Bersih
Pengakuan Pendapatan Bersih (net revenue
method) mengakui adanya kebutuhan untuk membebankan biaya yg dapat ditelusuri
ke produk sampingan, tetapi tidak berusaha mengalokasikan biaya produksi
gabungan ke produk sampingan.Biaya yg terjadi setelah titik pisah batas dicatat
dalam akun yg terpisah dari produk utama. Nilai by-product diakui sebesar net revenue yang dihitung
dengan mengurangkan biaya setelah split-off point, biaya pemasaran, dan biaya
administrasi dari gross revenue.
Metode Biaya Penggantian (replacement cost method) digunakan oleh perusahaan yg produk sampingannya digunakan oleh perusahaan itu sendiri dan menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan baku serupa dari pemasok.Biaya produksi dari produk utama dikreditkan, dan debitnya diposting ke departemen yang menggunakanproduk sampingan tersebut. Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut merupakan biayapembelian atau biaya penggantiannya.
METODE 4 : Metode Harga
Pasar
Metode harga pasar(market value
method) atau metode pembatalan biaya, pada dasarnya hampir serupa
dengan teknik yang diilustrasikan dalam metode 1(d) . Tetapi, metode ini
mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan aktual
yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat
dijual. Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja, atau overhead pabrik yang
terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan.Saldo dari
akun ini dapat ditampilkan di laporan laba rugi dengan salah satu cara.
Metode 4 didasarkan pada gagasan bahwa
biaya produk sampingan berkaitan dengan nilai jualnya. Adalah mungkin
untuk menggunakan gabungan total harga pasar dari produk utama dan produk sampingan pada titik pisah batas
sebagai dasar untuk mengalokasikan sebagian biaya keproduk sampingan. Lawannya
dikredit ke biaya produksi dari produk utama. Dalam pendekatan ini,perlakuan
terhadap produk sampingannya serupa dengan produk gabungan. Dalam kasus apa
pun, biaya produk sampingan yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan
ke produk sampingan.
Metode Alokasi Biaya
Produksi Bersama ke Produk Gabungan
1. Metode Harga Pasar
1. Metode Harga Pasar
Harga pasar dari produk apa pun sampai
batas tertentu adalah manifestasi dari biaya yg dikeluarkan untuk
memproduksinya.. Metode ini mengasumsikan bahwa setiap produk yang
dihasilkan dalam proses produksi bersama memilki nilai jual atau nilai pasar
yang berbeda. Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat pemakaian biaya yang
berbeda.
Metode ini berpendapat bahwa jika salah
satu produk terjual lebih tinggi daripada yang lainnya, hal itu terjadi karena
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya juga lebih tinggi dibandingkan
produk lain. Jadi dalam metode ini kelangkaan tidak mempunyai pengaruh dalam
menentukan harga jual. Karena asumsi itulah, cara yang logis untuk
mengalokasikan biaya bersama adalah berdasarkan pada nilai jual relatif
masing-masing produk bersama.
Terdapat dua metode dalam metode nilai jual relatif,
yaitu:
Ø Produk gabungan yang dapat dijual pada
titik pisah-batas(split-off point)
Metode ini digunakan ketika setelah
split-off point tidak ada proses produksi lanjutan dan harga jual
sudah diketahui pada saat itu. Biaya bersama (joint cost) dialokasikan ke
masing-masing produk sesuai dengan perbandingan nilai jualnya terhadap
nilai jual keseluruhan produk bersama.
Ø Produk gabungan yang tidak dapat dijual
pada titik pisah-batas(split-off point)
Apabila suatu produk tidak bisa dijual
pada saat titik pisah, maka harga tidak dapat diketahui pada saat titik pisah.
Produk tersebut memerlukan proses tambahan sehingga harga jual tidak dapat dikethui
sebelum dijual (setelah titk pisah). Dasar yang dapat digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah harga pasar hipotesis. Harga pasar
hipotesis adalah nilai jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproses lanjutan setelah
pemisahan.
2. Metode rata-rata biaya
per unit
Metode ini berupaya untuk mendistribusikan
total biaya produksi gabungan ke berbagai produk atas dasar biaya per
unit. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi bersama
dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur dalam satuan yang sama
meskipun dalam kualitas yang berbeda-beda. Perusahaan yang menggunakan metode
ini berpendapat bahwa semua produk yang dikerjakan dengan proses yang sama
harus menerima bagian yang sebanding dengan total biaya gabungan berdasarkan
unit yang diprosuksi. Penentuan biaya untuk setiap produk dihitung sesuai
dengan proporsi kuantitas masing-masing produk yang dihasilkan.
3. Metode rata-rata
tertimbang
Pada banyak industri, metode-metode yang
telah dibahas diatas tidak dapat memberika solusi yang memuaskan dalam
mengalokasikan biaya bersama karena tidak mempertimbangkan segi kualitas dari
suatu produk. Sehingga mucullah metode yang menggunakan bobot sebagai
presentasi dari ukuran besarnya unit, kesulitan pembuatan, waktu yang
dibutuhkan dan sebagainya sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya
bersama. Penentuan alokasi biaya bersama pada setiap produk didasarkan
atas perkalian jumlah unit produk dengan angka penimbang, dan hasilnya
digunakan sebagai dasar untuk alokasi.
4. Metode unit
kuantitatif / satuan fisik
Metode kuantitatif berupaya
mendistribusikan total biaya gabungan berdasarkan satuan ukuran tertentu
seperti kilogram, ton, liter, meter dan sebagainya. Jika produk bersama
mempunyai ukuran yang berbeda maka harus ditentukan koefisien ekuivalesinya
yang digunakan untuk mengubah satuan yang berbeda kedalam satuan yang sama.
Metode ini beranggapan bahwa setiap produk dapat diidentifikasi sesuai dengan
tingkat pemanfaatan bahan baku dalam ukuran satuan yang sama.
Sumber : Cost Accounting Carter 14th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar