CHAPTER 15 | Budgeting: Profits, Sales, Costs, and Expense
Dalam istilah bisnis , istilah perencanaan lama dan penganggaran /Budgeting pada umumnya merupakan sinonim.
*Perencanan laba adalah pengembangan dari
suatu rencana operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan. Laba penting dalam
perencanaan karena rencana yang diharapkan adalah laba yang memuaskan.
*Anggaran adalah merupakan suatu
rencana yang di curahkan kedalam keuangan dan istilah kuantitaf lain.
Metode Menetapkan Tujuan Laba
1.
A Priori Method
Yaitu
metode yang menekankan bahwa tujuan laba mendominasi perencanaan.Pada permulaan manajemen menentukan
spesifikasi suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dan kemudaian menuangkan
realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan. Misalnya:
Manajemen menentukan untuk periode selanjutnya Net Income harus 30 Milyar.
2.
A Posteriori Method
Yaitu metode yang menekankan bahwa tujuan laba berada
di bawah perencanaan dan diidentifikasikan sebagai hasil dari perencanaan.
3.
Pragmatic Method
Yaitu metode yang menekankan bahwa manajemen
menggunakan suatu standar laba yang telah diuji dan dibuktikan oleh pengalaman.
Manfaat
anggaran antara lain:
- Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan
- Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki pengambilan keputusan.
- Menyediakan standar evaluasi kinerja
- Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Long-Range Profit Planing dan Short-Range Budget.
Ø Perencanaan jangka panjang didifinisikan sebagai suatu proses berkelanjutan
dalam membuat keputusan sekarang secara sistematis dan, dengan kemungkinan
pengetahuan terhadap masa yang akan datang/masa depan, bagaimana mengorganisasi
suatu usaha yang dibutuhkan dalam melaksanakan keputusan tersebut,
kemudian mengukur hasil dari suatu
keputusan-keputusan terhadap ekspektasi /pengharapan melalui organisiasi
melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematik.
Ø Perencanaan
Jangka Pendek
Anggaran jangka pendek dapat mencakup periode 3, 6,
atau 12 bulan, bergantung pada karakteristik bisnis. Profit planning jangka
pendek ini mengarah pada kegiatan operasional yang bertujuan proyeksi Income Statement.
Manfaat
Perencanaan laba atau pengaggaran:
1. Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang
disiplin terhadap identifikasi dan penyelesaian masalah.
2. Perencanaan
laba menyediakan arahan ke semua tingkatan manajemen.
3. Perencanaan
laba meningkatkan koordinasi. Hal ini menyediakan suatu cara untuk
menyelaraskan usaha-usaha dalam mencapai cita-cita.
4. Perencanaan
laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari tingkatan
manajemen.
5. Anggaran
menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja actual dan meningkatkan
kemampuan dari individu-individu.
Keterbatasan
Perencanaan Laba
Perencanaan laba juga memiliki keterbatasan
dan kekurangan berikut:
1. Peramalan
bukanlah suatu ilmu pengetahuan pasti, terdapat sejumlah pertimbangan dalam
estimasi manapun.
2. Anggaran
dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita (seperti tingkat produksi
yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak selalu sesuai
dengan tujuan keseluruhan organisasi.
3. Perencanaan
laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua
anggota manajemen. Sering kali suatu perencanaan laba gagal karena manajemen
eksekutif hanya memberikan sedikit dukungan.
4. Penggunaan
anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku
disfungsional.
5. Perencanaan
laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan administrasi. Eksekutif
sebaiknya tidak beranggapan bahwa mereka dibatasi oleh anggaran, melainkan
mengarahkan perusahaan ke tujuan organisasi.
6. Penyusunannya
memakan waktu. Manajer sering kali menjadi tidak sabar dan kehilangan minat
karena mereka berharap terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat.
Budget Development and implementation
Budget Development and implementation
Proses pengembangan suatu
anggaran dapat menjadi sama pentingnya dengan isi dari anggaran itu sendiri,
dan sebaiknya memasukkan prinsip-prinsip berikut:
1. Pengarahan
yang memadai dan komunikasi yang segera harus disediakan sehingga semua
tingkatan manajemen bekerja berdasarkan asumsi-asumsi yang sama guna mencapai
tujuan yang sama.
2. Partisipasi
sebaiknya didorong dari setiap tingkatan organisasi.
3. Iklim
penyusunan anggaran sebaiknya ditujukan untuk menghilangkan keresahan dan sikap
defensif.
4. Persiapan
anggaran sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga berkemungkinan yang besar
untuk mencapai tujuan dengan sukses.
5. Berbagai
kelompok asumsi sebaiknya dievaluasi dalam mengembangkan anggaran. Proses
iterative ini difasilitasi melalui penggunaan computer.
Jika
anggaran dikembangkan dengan sepantasnya, maka kesulitan-kesulitan dalam
implementasi akan diminimalkan. Implementasi yang pantas memerlukan hal-hal
berikut:
1. Imbalan dan
imbalan kontijensi sebaiknya mengarah pada pencapaian tujuan organisasional.
Sering kali, imbalan saja tidak mencukupi.
2. Organisasi
sebaiknya memfokuskan diri pada pemberian imbalan atas pencapaian dan bukannya
pemberian hukuman atas kegagalan.
3. Umpan balik
sebaiknya diberikan segera atas kinerja dari setiap tim atau individu. Hal ini
memerlukan laporan yang dapat dipahami oleh pekerja dan penyelia di tingkat
departemen sehingga mereka dapat melakukan analisis atas hasil dan mengambil
tindakan korektif.
1. Anggaran Penjualan
Penjualan adalah komponen yang
paling sulit diprediksi. Permintaan barang tergantung pada kekuatan yang berada
diluar kendali manajemen, ketidakpastian membuat perkiraan penjualan menjadi titik
penting dari proses perencanaan. Mempersiapkan anggaran ini menggunakan
pendekatan dari dua sudut yang berbeda yaitu:
a)
Menilai
dan mengevaluasi pengaruh eksternal
b)
Mempertimbangkan
pengaruh internal
Ada
beberapa pengaruh internaldalam anggaran penjualan
·
Mengestimasikan
penjualan
·
Variasi
musiman
·
Anggaran
penjualan berdasarkan daerah dan pelanggan
·
Mengestimasikan
kebutuhan produksi dan persediaan
2.
Anggaran produksi
Anggaran produksi berurusan dengan penjadwalan operasi,
penentuan volume, dan penetapan kuantitas maksimum dan minimumdari persediaan.
Hal tersebut memberikan dasar untuk membuat anggaran untuk bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead pabrik.
3. Anggaran
Manufaktur
1)
Anggaran
bahan baku langsung
Anggaran bahan baku langsung menspesifikasikan jumlah
dan biaya bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi unit-unit yang
diinginkan. Anggaran tersebut adalah :
Ø
Menentukan
jumlah bahan baku yang diperlukan
Ø
Memungkinkan
departemen pembelian membuat jadwal pembelian untuk memastikan pengantaran
bahan baku yang dibutuhkan.
Ø
Menetapkan
suatu cara bagaimana bendahara dalam memasukkan ke anggaran kas, dana untuk membayar
pemasok sebagaimana untuk pembayaran kas lainnya.
2)
Anggaran
tenaga kerja langsung
Anggaran
tenaga kerja langsung merupakanpedoman bagi departemen personalia dalam
menentukan jumlah dan jenis pekerja yang dibutuhkan. Anggaran utama merupakan
alat utama untuk merencanakan kebutuhan SDM. Ketika anggaran diselesaikan dan
disetujui, maka anggaran tersebut memasukkan sumber daya manusia dengan
penjualan, dan laba yang direncanakan.
4.
Anggaran Laporan
laba rugi
Anggaran
laporan laba rugi berisi ikhtiar darianggaran penjualan, anggaran manufaktur
dan anggaran beban. Anggaran laba rugi memproyeksikan laba bersih, yang
merupakan tujuan dari semua usaha yang dilakukan oleh suatu manajemen.
5. Anggaran Neraca
Suatu
neraca diawal periode anggaran merupakan titik awal dalam menyiapkan anggaran
neraca untuk akhir periode anggaran. Anggaran neraca untuk Franklin Company
memasukkan perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham yang
dihasilkan dari anggaran yang diserahkan oleh berbagai departemen, fungsi, atau
segmen.
Sumber : Cost Accounting Carter 14th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar