Activity
Cost Behaviour
(Analisis
Perilaku Biaya )
BAB
3
Definisi Activity Cost Behaviour
Aktivitas
perilaku biaya (Activity Cost Behaviour) adalah istilah umum untuk
mendeskripsikan apakah aktivitas biaya berubah seiring dengan perubahan
keluaran. Aktivitas biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran dengan
berbagai cara.
Klasifikasi Biaya Pada umumnya diklasifikasikan dalam 3 jenis :
1.
Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed
cost) adalah biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat
atau menurun. Contoh : Biaya Penyusutan Biaya
Sewa, Biaya Asuransi Properti, Biaya
Pajak Properti
2.
Biaya Variabel
Biaya variable (variable
cost) adalah biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap
peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan
dalam aktivitas. Biaya variabel dapat juga dinyatakan dengan persamaan linear.
Di sini, jumlah biaya variabel bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Jumlah
biaya variabel = Biaya variabel per unit
x Jumlah unit
Contoh : biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung
3.
Biaya Semivariabel
Biaya
Semivariabel adalah biaya yang berubah dengan adanya perubahan volume
(kapasitas), biaya ini memiliki elemen dan karakteristik dari biaya tetap dan
biaya variabel. Contoh : biaya listrik, biaya air, biaya bensin, biaya
Pemeliharaan
Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel
Tujuan pemisahaan biaya tetap dengan
biaya variabel :
·
Perhitungan tarif biaya overhead yang
ditentukan sebelumnya dan analisis varians.
·
Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis
varians.
·
Perhitungan biaya langsung dan analisi margin
kontribusi.
·
Analisis titik impas dan analisa
biaya-volume-laba.
·
Analisis biaya diferensial dan kamparatif.
·
Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi
biaya jangka pendek.
·
Analisis anggaran modal.
·
Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan
daerah, produk dan pelanggan.
Untuk memisahkan biaya campuran / semi
variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel, ada dua pendekatan
yang digunakan yaitu :
a. Pendekatan analisis (Analytical approach)
Dalam pendekatan
ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan bagian penyusunan anggaran untuk
mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk
menentukan perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan
untuk pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan
jumlah biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada berbagai
tingkat kegiatan.
b. Pendekatan historis (Historical approach)
Pendekatan ini mencoba
menentukan
fungsi
biaya
dengan
cara
menganalisis
tingkah laku biaya yang terjadi di masa lalu dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis,
data biaya selama beberapa
periode dikumpulkan dan di hitung
biaya tetap dan biaya variabelnya dengan menggunakan metode tertentu.
Metode
Pemisahan Biaya Tetap & Biaya Variabel
Terdiri dari 3 metode:
1.
The High-Low Method (Metode Tinggi-Rendah)
Metode
Tinggi-Rendah (High and Low Points) Metode tinggi-rendah adalah suatu metode
untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua
titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter
pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai
titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah.
Keuntungan dari
metode tinggi-rendah, objektivitas setiap dua orang menggunakan satu set data
tertentu akan muncul dengan jawaban yang sama. Kerugian dari metode
tinggi-rendah, poin yang tinggi dan rendah tidak mungkin tidak mewakili cost
activity relationship. Estimasi total biaya berdasarkan biaya tetap dan biaya
variabel yang dihitung dengan metode ini biasanya kurang akurat dibandingkan dengan
estimasi yang diperoleh dari metode lain yang menggunakan lebih banyak titik
data.
2.
Metode Scattergraph
Metode
scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan sautu garis dengan
menggambarkan data dalam suatu grafik. Dalam metode scatterplot, titik data
diplot sehingga hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dapat
dilihat, sebuah scattergraph adalah potret visual dari hubungan antara biaya
dan aktivitas. Sebuah scattergraph memungkinkan pengguna untuk mentukan apakah
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen ada. Keuntungan utama
dari metode tinggi-rendah adalah bahwa ia mengarahkan manajer untuk yang dua
poin untuk memilih untuk menghitung rumus biaya linear. Dengan demikian, metode
tinggi-rendah menghilangkan subjektivitas dari proses estimasi. Keuntungan dari
metode scatterplot atas metode tinggi-rendah adalah bahwa hal itu memungkinkan
pengguna untuk memeriksa data visual.
3. Least Square Method (Metode Kuadrat Terkecil)
Metode kuadrat
terkecil menghasilkan garis terbaik yang dekat dengan titik data daripada jalur lainnya. Secara matematis, lebih dekat
didefinisikan sebagai sesuai dengan jumlah terkecil dari kuadrat deviasi.
Deviasi didefinisikan sebagai selisih antara biaya diprediksi dan aktual.
Metode kuadrat terkecil menggunakan jumlah deviasi kuadrat untuk
mengidentifikasi garis terbaik pas karena mengkuadratkan penyimpangan
menghilangkan efek membatalkan penyimpangan positif dan negatif.mengkuadratkan penyimpangan juga menilai sebuah
"hukuman" yang lebih besar untuk titik data yang memiliki deviasi
yang besar. Penyimpangan kecil banyak yang lebih baik dari penyimpangan yang besar beberapa. Karena
ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat dari poin dari garis, semakin kecil
ukuran, baik garis sesuai titik data. Metode kuadrat terkecil didasarkan pada
persamaan garis lurus y = a + bx
Di mana :
Y = Total
biaya semi variabel
a =
Biaya tetap
b =
Biaya variabel satuan
x =
Volume kegiatan